Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Organisasi Menurut Max Weber

Karl Emil Maximilian Weber (lahir di Erfurt Jerman, 21 April 1864–meninggal di Munchen, Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun) adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya yang terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan, Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat modern.

Teori manajemen klasik yang kedua kiat akan membandingkan apa yang telah dikembangkan oleh Max Weber,  seorang sosiolog Jerman, yang tinggal pada periode yang sama dengan Fayol. Ide-idenya diperkenalkan ke Amerika Serikat dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tepat dengan Fayol (Weber, 1947). Namun demikian, teori Weber sangat berbeda dengan Fayol. Di mana Fayol memberikan resep kepada para manajer tentang bagaimaan organisasi berjalan semestinya, sementara Weber lebih memakai pendekatan ilmiah. Teori birokrasi Weber disebut sebagai teori dengan bentuk yang  ideal. Sebuah bentuk teori ideal yang tidak membahas bentuk organisasi khusus sebagai yang terbaik, namun lebih kepada bentuk-bentuk khas dari penjelasan organsiasi yang diharapkan. Dengan demikian, dalam teori birokrasinya Weber, disebutkan satu persatu karakteristik bentuk organisasi dengan teliti. Weber yakin bahkan organisasi-organisasi memiliki birokrasi yang akan mendominasi masyarakat karena  tekniknya yang superior (Clegg, 1990).

Teori birokrasi Weber tidak bisa dengan mudah dibedakan ke dalam elemen dan prinsip-prinsip seperti Fayol. Bagaimanapun, ada enam aspek birokrasi yang menjadi inti pemikiran Weber. Yang ketiga sama dengan pemikiran Fayol. Dan tiganya lagi adalah, pertama,  Weber percaya bahwa birokrasai seharusnya dioperasikan melalui hirarki yang jelas. Kedua, Weber melihat bahwa birokrasi sebagai karakteristik dengan bidang buruh. Ketiga, Weber yakin bahwa birokrasi ditandai dengan sentralisasi pembuatan keputusan dan kekuasaan.

Teori birokrasi Weber juga menekankan pentingnya aturan untuk kinerja sebuah organisasi. Weber yakin bahwa aturan seharusnya rasional dibantun dan harus ada aturan untuk semua kemungkinan dalam sebuah organisasi. Lebih lanjut, dia yakin bahwa aturan-aturan ini harus dibuat dalam bentuk tulisan.

Mungkin aspek yang paling penting dari teori birokrasi Weber adalah perhatiannya pada fungsi otoritas. Weber melihat setiap birokrasi seperti bekerja memalui sistem otoritas, kekuatan, dan disiplin. Dia memberikan postulat bahwa beberapa otoritas didasarkan pada ketiga hal berikut:


  1. Otoritas tradisional (kadang-kadang disebut otoritas legtimasi) merupakan kekuatan yang didaasrkan pada keyakinan lama tentang siapa yang layak mengendalikan dan sering memberikan posisi tertentu dalam sebuah jenjang organisasi;
  2. Otoritas kharismatik yang merupakan kekuatan berdasarkan pada kemampuan dan pribadi seseorang yang menarik dan berinteraksi dengan para pengikutnya. Bentuk otoritas ini seringkali tidak tetap, seperti para pengikutnya sering kecewa dengan kharismatik para pemimpinnya;
  3. Otoritas legal rasional merupakan kekuatan didasarkan pada unsur mengutamakan rasional dari aturan-aturan yang dikembangkan melalui kepercayaan pada informasi dan keahlian. Dengan otoritas legal rasional, kekuatan tidak disandarkan pada individu, tetapi pada keahlian dan rasionalitas yang telah diciptakan sebuah sistem aturan dan nomra-norma.


Singkatnya, teori birokrasi Weber  memfokuskan pada kekhasan sebuah organisasi yang dikenal dengan birokrasi. Dia memperlihatkan bahwa birokrasi merupakan sebuah sistem yang sangat dekat dengan  otoritas legal rasional. Dalam sistem ini, ada semacam kepercayaan yang kuat pada aturan, divisi buruh, dan jelasnya dibangun di atas hirarki dengan kekuatan yang terpusat.

Ref:adibayumahadian.staff.telkomuniversity.ac.id/organisasi-menurut-max-weber/