Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Edukasi: Motivasi Organisasi

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, meyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)

Secara bahasa, motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Sehingga motivasi dalam sebuah organisasi (motivasi organisasi) ialah sesuatu yang mendorong atau menggerakan setiap anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. “Sesuatu” tersebut ialah landasan kita (organisasi) untuk melakukan tidakan, yaitu keyakinan (Belief).

Dengan demikian secara tidak langsung azas yang digunakan oleh sebuah organisasi berpengaruh terhadap spirit setiap anggota organisasi didalam mencapai tujuan, sehingga akan membangun “Psikologi Organisasi” tersebut. Namun pada kenyataannya “psikologi organisasi” yang terbangun pada setiap organisasi di Indonesia ialah ”Kekuasaan”. Hal ini terjadi merata baik pada organisaisi yang berazaskan nasionalis, agama, maupun sosial.

Sedangkan Belief sebagai landasan setiap organisasi harus mampu membangun koridor (nilai-nilai) yang akan mengarahkan dan membentuk setiap anggotanya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yang teraktualisasikan dalam sebuah tindakan dan menjadi identitas organisasi itu sendiri.

Dalam konteks organisasi yang berazaskan Islam, maka prinsip-prinsip yang digunakan ialah prinsip yang sesuai dengan ajaran Islam sehingga akan membangun prilaku setiap anggotanya menjadi Individu yang islami.

Islam memiliki prinsip dasar, yaitu Aqidah, Syariat dan Akhlak. Aqidah ialah ikatan antara Allah SWT sebagai Sang Khaliq dengan manusia sebagai Makhluk-Nya. Kemudian hal tersebut diuraikan didalam Ilmu Tauhid yang menjelaskan tentang Rukun Iman yang menjadi dasar-dasar keimanan bagi manusia. Kemudian untuk memperkuat ikatan tesebut ditetapkanlah ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya (Syariat), syariat tersebut diuraikan dalam Ilmu Fiqih yang menjelaskan tentang Rukun Islam yang memiliki kebenaran universal.

Apabila aqidah dan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dipegang teguh dan diamalkan dengan sebenar-benarnya maka akan membentuk prilaku yang mulia (Akhlakul karimah) pada diri manusia atau membentuk kepribadian yang ihsan.

Kembali kepada konteks keorganisasian, penjalanan kehidupan organisasi yang islami ialah dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang telah diturunkan oleh Allah SWT melaui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Al Quran dan Al Hadist. Dengan demikian “psikologi organisasi” yang tebangun ialah Kepemimpinan bukan Kekuasaan. Oleh karena itu, kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya harus dan mutlak menjadi motivasi organisasi bagi setiap anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara bergotong royong, dengan jalan memberikan pemahaman Islam sebagai landasan dan tujuan organisasi kepada setiap anggotanya.

Oleh Ahmad Arif
Link:kompasiana.com/ahmadarif